Sabtu, 12 November 2016

Perpustakaan Sekolah Masa Depan


      Perpustakaan merupakan jantung pendidikan bagi suatu Negara untuk mencerdaskan generasi mudanya. Namun hal ini tidak begitu dipedulikan oleh masyarakat maupun pemerintah. Karena pada kenyataannya di Indonesia perpustakaan hanya sebuah ruangan yang digunakan untuk gudang dalam menyimpan buku, letaknya yang tidak strategis bahkan ada di belakang sekolah, dan tidak adanya penjaga untuk mengelola perpustakaan tersebut.
            Alasan lain yang sangat melekat adalah tidak adanya anggaran dari sekolah untuk perpustakaan. Dengan keadaan tersebut tentunya perpustakaan sekolah hanya sebagai pelengkap pendidikan yang tidak memiliki kempuan dalam menjembatani proses transfer ilmu pengetahuan kepada siswa sekolah.
Keaadaan ini menjadi ironi proses pendidikan disekolah yang sejatinya menciptakan generasi penerus yang cerdas, unggul dan berbudaya. Memang perpustakaan bukan merupakan hal utama dalam dunia pendidikan. Namun, perpustakaan sekolah merupakan penunjung yang menyediakan berbagai macam sumber rujukan ilmu pengetahuan untuk menambah wawasan intelektual bagi siswa sekolah. Perpustakaan sekolah merupakan mitra guru sekaligus sebagai mitra siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar.
Untuk menciptakan perpustakaan sekolah di masa depan, maka harus dilaksanakan peran perpustakaan sekolah yang sesuai dengan visi dan misi lembaga yaitu sebagai tempat belajar sepanjang hayat.
Salah satu ciri utama perpustakaan masa depan adalah terintegrasinya komponen layanan perpustakaan yang meliputi manjemen koleksi, sarana prasarana, SDM, kewenangan, kerja sama, promosi, jasa layanan yang bersinergi dengan perangkat teknologi informasi dan komunikasi. Hal ini merupakan amanat UU Perpustakaan No. 43 tahun 2007 yang menjelaskan bahwa koleksi perpustakaan diseleksi, diolah, disimpan, dilayankan, dan dikembangkan sesuai dengan kepentingan pemustaka dengan memperhatikan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.
Perpustakaan sekolah masa depan dapat terlaksana dengan melakukan kegiatan implementasi sebagai kegiatan keseharian diperpustakaan sekolah dengan tahap kegiatan :


1.      Mengubah manajemen koleksi di perpustakaan
Manajemen koleksi perpustakaan harus dianalisis dan disesuaikan dengan kebutuhan pengguna. Pengadaan koleksi harus lebih ditekankan pada kebutuhan pengguna perpustakaan. Kebiasaan menggantungkan pengadaan dari hibah harus ditinggalkan karena buku yang berasal dari hibah tidak 100% sama dengan kebutuhan pengguna.
2.      Meningkatkan sarana dan prasarana
Kesadaran pemerintah dan kepala sekolah tentang pentingnya perpustakaan harus di tingkatkan. Karena dengan kesadaran tersebut sarana dan prasarana perpustakaan dapat terpenuhi. Hal ini karena setiap pengadaan sarana dan prasarana harus mendapat izin dari atasan. Selain itu, kepala sekolah yang sadar akan pentingnya perpustakaan, beliau akan memberikan anggaran tersendiri untuk mengembangkan perpustakaannya.
3.      Merekrut SDM yang ahli dalam bidangnya (Pustakawan)
Sumber Daya Manusia profesional merupakan hal terpenting dalam setiap kegiatan. Dalam membangun perpustakaan sekolah masa depan yang bagus sangat dibutuhkan pustakawan yang kreatif dan mampu mengembangkan perpustakaan sesuai kebutuhan pengguna maupun sesuai perkembangan zaman.
4.      Kerjasama dan dukungan
Perpustakaan di masa depan sangat membutuhkan dukungan dari berbagai pihak untuk pelaksaannya. Pustakawan harus dapat menjalin kerjasama dengan guru, kepala sekolah, komite sekolah, dan pihak-pihak lainnya yang peduli terhadap kemajuan perpustakaan. Dengan demikian apabila antar komponen tersebut terjalin kerja sama yang baik akan meningkatkan performa layanan perpustakaan sebagai tolak ukur keberhasilan layanan perpustakaan sekolah.
5.      Sinergi antara perpustakaan sekolah dengan perangkat teknologi informasi dan komunikasi

Aspek kemudahan layanan perpustakaan merupakan landasan dalam penerapan TI untuk perpustakaan. Kegiatan di perpustakaan yang manual yang menghambat produktifitas dapat diminimalisir dengan bantuan TI. Selain itu, teknologi sangat umum digunakan oleh siapapun termasuk anak-anak sekolah dasar. Sehingga kemungkinan besar jika teknologi diterapkan dalam perpustakaan sekolah masa depan akan sangat membantu baik bagi pustakawan, guru, dan siswa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar