Pada umumnya perpustakaan memiliki koleksi bahan
pustaka yang terbuat dari kertas yang mudah rapuh, robek, terbakar dan hancur.
Proses kerusakan kertas pun juga tergantung dari mutu kertas. Mutu kertas yang
biasa-biasa akan cepat rapuh dibandingkan dengan yang mutu bagus.
Faktor perusak kertas tersebut juga sangat beraneka
macam, salah satu contohnya adalah debu. Debu yang terlihat pada bahan pustaka
dapat masuk ke pori-pori kertas sehingga dapat merusak kertas.
Selain itu, debu dapat mengganggu kegiatan perpustakaan, karena debu dapat bercampur
dengan udara dan membuat udara menjadi kotor. Dalam hal ini, debu dapat
mengganggu pernapasan dan kesehatan baik bagi pustakawan maupun pemustaka.
Keindahan pandangan
juga akan terganggu jika bahan pustaka terpenuhi debu. Pemustaka yang berniat
ingin pinjam buku akan enggan karena melihat bahan pustaka yang berdebu.
Banyaknya debu yang
ada pada bahan pustaka juga akan mengundang serangga buku untuk datang ke
perpustakaan. Hasilnya, serangga tersebut akan memakan dan merusak bahan
pustaka yang ada.
Menurut Suma’mur (2009),”Debu merupakan zat kimia padat, yang disebabkan oleh
kekuatan- kekuatan alami atau mekanis seperti pengolahan, penghancuran,
pelembutan, pengepakan yang cepat, peledakan, dan lain-lain dari benda, baik
organic maupun anorganik”.
a. Faktor
Kerusakan
Faktor penyebab bahan
pustaka terkena debu :
·
Jendela dan fentilasi yang terbuka
·
Angin kencang yang membawa udara kotor
dan debu masuk
·
Atap perpustakaan yang jarang dibersihkan
·
Kurangnya kebersihan di perpustakaan
b. Akibat
yang ditimbulkan
·
Apabila debu melekat pada kertas maka
akan terjadi reaksi kimia yang meninggalkan tingkat keasaman pada kertas.
Akibatnya kertas akan menjadi rapuh dan cepat rusak.
·
Apabila keadaan ruang perpustakaan
tersebut lembab, maka debu yang bercampur dengan air lembab itu akan menjadikan
jamur pada buku.
·
Debu yang berasal dari jalan akan
mengandung belerang dan debu yang berasal dari kendaraan bermotor memiliki daya
rusak paling tinggi
c.
Cara mengatasi
·
Melakukan penyedotan debu (vacuum
cleaner), setiap pagi hari atau 2 hari sekali. Hal ini untuk membersihkan bahan
pustaka dari debu.
·
Memasang AC atau filter penyaring udara.
Untuk menyaring udara kotor agar udara di dalam ruangan tetap bersih.
·
Memasang alat pembersih udara (air
cleaner)
·
Menyediakan almari kaca
Oleh : Suci Tri Rahayu
Dosen Pengampu : Eka Ratri, Ssi, MSc dan Pitoyo Widhi Atmoko, M.Si
Tidak ada komentar:
Posting Komentar